Membuka Tirai Kegaiban


Manusia pembelajar adalah setiap orang (manusia) yang bersedia menerima tanggung jawab untuk melakukan dua hal penting, yakni: pertama, berusaha mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya, dengan selalu berusaha mencari jawaban yang lebih baik tentang beberapa pertanyaan eksistensial seperti: Siapakah aku ini?; Dari mana aku datang?; Kemanakah aku akan pergi?; Apa yang menjadi tanggung jawabku dalam hidup ini?; Kepada siapa aku percaya?; dan kedua, berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya itu, mengekspresikan dan menyatakan dirinya sepenuh-penuhnya, seutuh-utuhnya, dengan cara menjadi dirinya sendiri dan menolak untuk dibanding-bandingkan dengan sesuatu yang “bukan dirinya”.
Read More …


AKU INGIN MENEGASKAN KEPADA ANDA SEMUA !
TENTANG KEKUATAN DO'A,
KEKUATAN PERCAYA PADA ALLAH. KEKUATAN PASRAH PADA KEHENDAK-NYA.

DAN SEMUA ITU MEMOTIVASI BANYAK ORANG.

Banyak yang berputus asa.
Atau sedikitnya,berkurang imannya kepada Allah.
Banyak yang tidak percaya bahwa dia bisa berhasil.
Tidaklah sedikit yang percaya bahwa nasib buruk akan menimpanya.
atau, tidak mau meyakini
Bahwa pertolongan itu bakal datang ?

Sebagiannya hanya mau percaya bahwa hidupnya ya gitu-gitu aja. ga akan ada perubahan, sebab otaknya mengatakan ia tidak mungkin berubah. Tanya saja kepada seorang pegawai yang gajinya kurang. Ia akan memandang segala kekurangannya, dan kekalahannya setiap bulan secara keuangan. Tanya juga para pedagang yang kekurangan modal. Baginya, ia bakalan punya keuntungan berlipat-lipat kalau ia bisa memiliki modal tambahan yang berlipat-lipat. Tanya pula mereka yang memiliki hutang segunung , sedangkan PEKERJAAN dan USAHA sudah tidak ada. Apalagi kalau kemudian peluang dan kesempatan juga terasa gelap baginya. Maka, Hutang itu katanya tidak akan pernah terbayarkan. Tanya pula kepada mereka yang terkena kanker, atau anggota keluarganya ada yang kena penyakit kronis menahun. Ia akan lihat kematian yang cepat.

JAWABAN YANG TEPAT.
KUN FAYAKUUN,

ia saya suarakan agar diri ini tidak melemah. Tidak jatuh dalam keputusasaan. Tidak larut dalam kesedihan. Dan yang lebih penting lagi, tumbuh kemudian keinginan tuk berubah, dan percaya bahwa segalanya masih mungkin, sebab Tuhannya adalah Allah Yang Maha Kuasa. Kun Fayakuun.

Ust.Yusuf Mansur wisatahati.com
Read More …