Membuka Tirai Kegaiban


Makna Musibah
Musibah adalah kata untuk suatu kejadian buruk yang menimpa manusia maupun apa saja yang ada di alam semesta. Musibah bagi manusia ada tiga macam, yaitu : Pertama, musibah sebagai ujian. Kedua, musibah sebagai peringatan. Ketiga, musibah sebagai adzab.
Manakala seorang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT terkena musibah, maka bisa dipastikan musibah tersebut sebagai ujian baginya. Dalam QS. 29. Al-'Ankabut : 2, Allah SWT menegaskan bahwa orang beriman pasti akan diuji. Arti firman-Nya dalam ayat tersebut : "Apakah manusia mengira akan dibiarkan mereka mengatakan kami beriman, kemudian mereka tidak diuji lagi ?!" Bahkan Rasulullah SAW mengingatkan bahwa semakin kuat iman seorang hamba semakin besar pula ujiannya, beliau menyatakan : "Sesungguhnya manusia yang paling berat ujiannya adalah Anbiya, lalu Auliya, lalu Ulama, kemudian yang sepertinya, lalu yang sepertinya." Ujian untuk orang beriman adalah bukti cinta Allah SWT kepadanya, dan jika ia lulus ujian, maka derajatnya akan ditinggikan di sisi Allah SWT.
Read More …


Written by Administrator    Sunday, 06 December 2009 15:37    PDF Print E-mail

Pendahuluan


Ada 3 prinsip (Three P) yang harus difungsikan oleh ikhwan/akhwat kapan dan dimana saja berada sebagai sarana pendukung keberhasilan dalam menghafal al qur’an. 3P (Three P) tersebut adalah :
Read More …


Pesantren ini terletak di daerah Cirebon, lebih detailnya Desa Panguragan, Arjawinangun Cirebon

Pesantren ini dipimpin oleh seorang kiyai yang saat ini sudah meninggal dunia yaitu KH. Khotim atau yang sering kita panggil Mbah Khotim, beliau adalah putra dari Mbah Muhyiddin pendiri pesantren ini. Pesantren ini berdiri sejak lama sekali, sejak penjajahan belanda di Indonesia.
Read More …


Keinginan kuat yang membuat saya begitu menginginkan pesantren di tempat ini, seolah ada magnet yang menarik saya kesana. Cukup jauh dari tempat tinggal saya yaitu di daerah jawa timur.
Disana saya diajarkan manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani yaitu kisah tentang perjuangan wali qutub yang sangat dikagumi oleh umat islam, terutama saya pribadi. Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani adalah cucu Rasulullah SAW dari Sayidina Hasan bin Ali bin Abu Thalib RA. Beliau dilahirkan di Baghdad, Iraq. Beliau adalah sufi yang kharisamtik dan memiliki karomah.
Read More …



Terakhir kali saya ketemu Beliau pada acara khaul Maha Guru saya Al habr Habib Abdul qodir bil faqih dan khaul Al hafidz Habib Abdulloh Bil faqih di pondok-pesantren Darul Hadist Al Faqihiyyah sekitar tahun 1999 kebetulan waktu itu saya bertugas sebagai panitia. KH.Muhammad Dimyati yang biasa dipanggil dengan Buya Dimyati merupakan sosok Ulama Banten yang memiliki karismatik, beliau lahir sekitar tahun 1925 anak pasangan dari H.Amin dan Hj.Ruqayah. Sejak kecil Buya Dimyati sudah menampakan kecerdasannya dan keshalihannya, beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren lainnya mulai dari Pon-pes Cadasari, kadupeseng Pandeglang,ke Plamunan hingga ke Pleret Cirebon.
Buya Dimyati sosok ulama yang cukup sempurna dalam menjalankan perintah agama, beliau bukan saja mengajarkan dalam ilmu syari’ah tapi juga menjalankan kehidupan dengan metode bertashauf, tarekat yang di anutnya tarekat Naqsabandiyyah Qodiriyyah. Maka wajar jika dalam perilaku sehari-hari beliau penuh tawadhu’,istiqomah ,zuhud dan ikhlas. Banyak dari beberapa pihak maupun wartawan yang coba untuk mempublikasikan kegiatannya di pesantren selalu di tolak dengan halus oleh Buya Dimyati begitupun ketika beliau di beri sumbangan oleh para pejabat beliau selalu menolak dan mengembalikan sumbangan tersebut, hal ini pernah dialami ketika Buya Dimyati di beri sumbangan Oleh Mba Tutut ( Anak Mantan presiden Soeharto) sebesar 1 milyar beliau mengembalikannya.
Read More …



Innalillahi wa inna ilaihi Rojiun
Telah Berpulang kerahmatulloh Adda’i Illalloh Al Habib Syech Ali Aljufri
Batu Ampar Condet jakarta Selatan
hari Kamis 28 Oktober 2010  pukul 13.00
Ya Alloh….Retak Agama….Rengat Agama dengan meninggalnya ulama
Sesungguhnya Allah tidak akan mengangkat ilmu dengan sekali cabutan dari manusia. Namun Allah akan mengangkat ilmu dengan mewafatkan para ulama. Hingga ketika tidak tersisa lagi seorang berilmu (di tengah mereka), manusia mengangkat para pemimpin yang jahil. Mereka ditanya, dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Hingga akhirnya mereka sesat dan menyesatkan (orang lain)”. Shahih Al-Bukhariy, Kitaabul-‘Ilmi, Baab Kaifa Yaqbidlul-‘Ilm (1/194 – bersama Fathul-Bariy), dan Shahih Muslim, Kitaabul-‘Ilmi, Baab Raf’il-‘Ilmi wa Qabdlihi wa Dhuhuuril-Jahli wal-Fitan (16/223-224 – bersama Syarh An-Nawawiy

Read More …