Membuka Tirai Kegaiban


Kehidupan didunia ini adalah “Panggung Sandiwara”
Allah YME adalah “Sutradara Besar” yang membuat dan mengatur “ Grand Scenario”, sedangkan manusia adalah artis yang bertugas melaksanakan seluruh petunjuk dan aturan sang “Sutradara”.
Sang Sutradara Besar menulis scenario kehidupan manusia dalam sebuah “Buku Induk Kehidupan Manusia” yang disebut “Layuh Mahfuz”….
Sesuai dengan namanya, maka Buku Induk atau Grand Scenario, hanya menentukan “Garis besar” jalan cerita saja. Tidak detail dan jalan ceritanya bisa berkembang sesuai situasi dan kondisi yang berlaku..
Manusia sebagai artis panggung sandiwara, harus mempelajari scenario dan mengikuti aturan main Sutradara.
Sukses atau gagal acting sang artis sangat ditentukan oleh berbagai hal antara lain :
  1. Mau dan mampu memahami kehendak sutradara, produser dan dirinya sendiri, tentang sukses yang ingin dicapai ( misalnya: ingin meraih Piala Citra/Oscar, sebagai Artis Terbaik…).
  2. Memiliki kemauan dan kemampuan bekerja keras untuk mencapai cita cita/dreamnya.
  3. Mempelajari dan memahami script dan scenario yang ditentukan sutradara.
  4. Mempelajari dan memahami aturan main sutradara.
  5. Displin melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah ditentukan sutradara.
  6. Mau dan mampu bekerjasama dengan semua pihak terkait.
  7. Bertanggung jawab atas semua tugas dan kewajibannya.
  8. Mau dan mampu menerima koreksi, kritik dari sutradara,  melakukan introspeksi dan evaluasi diri sendiri, utk melakukan perbaikan kwalitas.
  9. Mau dan mampu bersikap jujur, ulet, sabar dan mensyukuri semua kesulitan dan kemudahan dalam melaksanakan perannya sebagai artis, tidak mudah mengeluh, tidak mudah kecewa dan putus asa.
  10. Mau dan mampu selalu berpikiran dan beperilaku positif, memberikan nilai lebih kepada lingkungan tugasnya sebagai artis.
Kesuksesan atau kegagalan seorang artis ditentukan oleh:
1.      Pengaruh External, misalnya sang sutradara, produsers, crew, lingkungan kerja, public penonton.
2.      Pengaruh Internal, misalnya Pola Pikir, Perilaku dan Sikap Mental Spiritual sang artis dalam menyikapi berbagai tugas dan tanggung jawabnya sebagai artis panggung sandiwara.
Manusia sebagai artis sebuah panggung sandiwara/perfileman kehidupan alam semesta, harus melakukan berbagai prestasi sesuai petunjuk dan aturan Allah SWT sebagai Sutradara Besar, agar Rezeki, Jodoh dan Kematiannya mendapatkan Ridho Allah untuk diberi apresiasi dan bonus yang setimpal…
Grand Scenario hidup seorang manusia dalam masalah Rezeki, Jodoh dan Kematian, hasil akhirnya memang ditentukan oleh sang Sutradara Besar, Allah SWT..
“ Keputusan Akhir” atau “Takdir “ seseorang sangat dipengaruhi oleh: Pola Pikir, Perilaku, Sikap Mental Spiritual orang itu.
Rezeki, Jodoh, Kematian, kita manusia, pada akhirnya diputuskan Tuhan, disesuaikan dengan Kinerja manusia sepanjang hidupnya.
Berbagai sukses, kegagalan, musibah, berkah, kesengsaraan, kebahagiaan, kecelakaan, keselamatan, kekayaan, kemiskinan adalah merupakan berbagai “Ujian Allah SWT” kepada manusia semata.
Tidak ada sebuah peristiwa apapun dalam kehidupan manusia yang sepenuhnya disebabkan oleh factor external seperti: bencana alam, serangan binatang/hama tanaman, penyakit fisik dan non fisik, gangguan jin ataupun manusia, tanpa seizin Tuhan Allah SWT…
Penyakit, bencana akibat ulah manusia, ulah binatang, ulah teroris sekalipun, tidak bisa terwujud tanpa izi Tuhan…semua itu hanya alat Tuhan semata…
Berbagai kejadian yang menimpa umat manusia dan alam semesta, sebenarnya tidak lepas dari Hukum Alam yang dibuat oleh Allah SWT dalam mengelola alam semesta, antaranya adalah: Hukum Causalitas/Sebab Akibat dan Hukum Ketertarikan/Law Of Attraction
Pola Pikir Negatif akan menarik dan mewujudkan berbagai bencana dalam kehidupan manusia….(Ini adalah hukum alam).
Semua perilaku negative seperti kedzaliman, kejahatan, penipuan, dan sejenisnya, pasti akan berbuah negative kepada pelakunya….
Ketakutan kita yang berlebihan kepada berbagai bencana alam, terorisme, narkoba, penyakit, korupsi, kedzaliman, melebihi “Ketakutan Kepada Allah”,  lalu berpikir dan berpendapat seolah semua musibah itu bisa terjadi sendiri tanpa izin Tuhan Allah SWT adalah Pikiran Negatif yang merupakan “Kesalahan Fatal” yang tidak disadari oleh manusia, membuat semua musibah tersebut sulit diatasi dan disembuhkan…
Mengapa demikian?….Karena kita tidak mau bertobat dan mohon ampun serta memperbaiki Pola Pikir dan perilaku kita, baik sebagai ulama, umaroh ataupun umat/rakyat biasa…
Kesombongan manusia yang seakan akan mampu mengatasi semua bencana dan musibah yang kita alami tanpa minta petunjuk dan izin Tuhan Allah SWT sebagai Suradara Besar Kehidupan Manusia, yang merangkap juga sebagai Produser Kehidupan Alam Semesta, adalah kesalahan besar, karena tidak memahami “Kecerdasan Spiritual…”
Kita manusia harus menyadari dan jakin sepenuhnya bahwa kita ini hanya artis, hanya wayang dalam sebuah pagelaran “Cerita Kehidupan Alam Semesta”, dimana Tuhan Allah adalah Sutradara dan Produsernya….
Mana mungkin seorang artis atau wayang mau berperan sebagai Sutradara dan Produser sekaligus?
Yang bisa dilakukan oleh kita manusia untuk memperbaiki berbagai musibah adalah:
  1. Istigfar, bertobat kepada Allah SWT atas semua kesalahan dan dosa baik disadari ataupun tidak disadari, Minta maaf kepada siapapun yang pernah kita sakiti. Lakukan semua dengan tulus dan ikhlas.
  2. Lakukan introspeksi, evaluasi atas seluruh pola pikir, suasana hati, perilaku, kinerja hidup kita selama ini secara obyektif. Jangan menyalahkan siapapun atas semua musibah yang kita alami apakah itu penyakit, penderitaan, kecelakaan, maupun bencana alam, salahkanlah diri sendiri.
  3. Tumbuh kembangkan perasaan cinta kasih tanpa pamrih kepada semua pihak, maafkan mereka yang kita anggap bersalah kepada kita, walaupun segi hukum berjalan terus, jangan ada dendam sama sekali dihati kita.
  4. Tumbuh kembangkan rasa sukur dan tulus ikhlas menerima semua ujian Tuhan, baik berupa musibah ataupun berkah. Tingkatkan ketaqwaan dan ketawakalan kepada Allah SWT dengan mengamalkan Berpikir Positif setiap saat.
Bagi para pembaca blog yang masih bingung memahami permasalahan hidup yang tak kunjung selesai, mulai dari masalah penyakit, rezeki, karier pekerjaan, hubungan percintaan/rumah tangga, keharmonisan keluarga….apapun juga yang menimpa kita, yakinilah bahwa itu semua pasti merupakan ujian dari Tuhan kepada kita…karena itu lakukanlah langkah langkah solusi yang saya ceritakan diatas…
Semua yang saya tuliskan sebagian besar adalah pengalaman hidup pribadi saya selam 67 tahun dalam rangka: “ Meraih Kebahagiaan Hidup Lahir Batin”…sebuah impian dari kita semua tentunya….
Kebahagiaan Lahir Batin tidak akan begitu saja diberikan Allah seperti air hujan yang jatuh dari langit…tapi harus kita perjuangkan dengan keras sepanjang hayat dikandung badan….Selamat berjuang…!!!